Cara Mengatasi Gizi Buruk pada Balita


Gizi buruk pada balita merupakan masalah serius yang perlu segera diatasi. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi gizi buruk pada balita masih cukup tinggi, terutama di daerah-daerah pedesaan. Hal ini menjadi perhatian bersama karena gizi buruk dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Untuk mengatasi gizi buruk pada balita, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, penting untuk memberikan makanan bergizi dan seimbang kepada anak. Menurut dr. Maria Endang Dewi, SpGK, anak usia balita membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. “Pastikan anak mendapatkan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuhnya,” ujarnya.

Selain itu, penting juga untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak. Menurut Prof. dr. Rina Agustina, Sp.A, MPH, ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya. “ASI eksklusif adalah kunci utama dalam pencegahan gizi buruk pada balita,” katanya.

Selain itu, perhatikan juga kebersihan lingkungan sekitar anak. Pastikan air yang digunakan untuk mandi dan minum adalah air bersih dan aman. “Infeksi akibat lingkungan yang kotor dapat menyebabkan gangguan pada penyerapan nutrisi anak,” ujar dr. Andini Pratiwi, M.Kes.

Tak hanya itu, edukasi tentang pentingnya gizi seimbang juga perlu diberikan kepada orangtua dan masyarakat sekitar. “Orangtua sebagai caregiver utama anak perlu memahami pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak agar terhindar dari gizi buruk,” ujar Prof. dr. Sudibyo Supardi, Sp.A(K).

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan angka kasus gizi buruk pada balita dapat terus menurun dan anak-anak dapat tumbuh kembang dengan optimal. Ingat, investasi gizi pada anak adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Theme: Overlay by Kaira puskesmascikampek.com
Cikampek, Indonesia