Tantangan dan Peluang Program Gizi di Era Digital


Tantangan dan peluang program gizi di era digital memang menjadi topik yang hangat diperbincangkan saat ini. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, program-program gizi harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar tetap relevan dan efektif.

Menurut Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, seorang pakar gizi dari IPB University, tantangan terbesar dalam program gizi di era digital adalah adanya informasi yang tidak terverifikasi yang beredar di media sosial. “Kita harus lebih cermat dalam memilah informasi yang benar dan tidak benar mengenai gizi, karena hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan program-program gizi yang kita jalankan,” ujar beliau.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat pula peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas program gizi. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan monitoring dan evaluasi program secara lebih efisien. “Dengan adanya teknologi digital, kita dapat dengan mudah melacak perkembangan program gizi dan melakukan perbaikan yang dibutuhkan secara cepat,” tambah Prof. Hardinsyah.

Selain itu, Dr. Irma J. Nugraheni, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia akademis, dan sektor swasta dalam menghadapi tantangan program gizi di era digital. “Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri dalam menghadapi masalah gizi di era digital ini. Kolaborasi antar berbagai pihak sangat diperlukan untuk menciptakan solusi yang holistik dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tantangan dan peluang program gizi di era digital membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif untuk dapat berhasil. Dengan memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan bekerja sama secara sinergis, diharapkan program-program gizi dapat memberikan dampak positif yang maksimal bagi kesehatan masyarakat.

Theme: Overlay by Kaira puskesmascikampek.com
Cikampek, Indonesia