Mitos dan fakta seputar konseling gizi memang seringkali membuat banyak orang bingung. Banyak informasi yang beredar di masyarakat yang belum tentu benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dengan baik mengenai mitos dan fakta seputar konseling gizi.
Salah satu mitos yang sering kali muncul adalah bahwa konseling gizi hanya diperlukan bagi orang yang obesitas atau memiliki masalah berat badan. Padahal, konseling gizi tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang memiliki masalah berat badan, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menjaga kesehatan dan pola makan yang seimbang.
Menurut dr. Siti Mutmainah, ahli gizi dari RS Pondok Indah – Puri Indah, “Konseling gizi penting bagi siapa saja, tidak hanya bagi orang yang memiliki masalah berat badan. Konseling gizi dapat membantu seseorang untuk memahami kebutuhan nutrisi tubuhnya, serta membantu dalam merencanakan pola makan yang sehat dan seimbang.”
Selain itu, masih banyak mitos lain yang berkembang di masyarakat, seperti mitos bahwa konseling gizi hanya berfokus pada hitung kalori atau hanya bisa dilakukan oleh ahli gizi. Faktanya, konseling gizi lebih dari sekadar hitung kalori, tetapi juga melibatkan pendekatan holistik terhadap pola makan dan gaya hidup seseorang.
Menurut Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, ahli gizi dari IPB University, “Konseling gizi bukan hanya sekadar memberikan informasi tentang kalori, tetapi juga mengenai kebutuhan nutrisi yang sesuai dengan kondisi tubuh seseorang. Selain itu, konseling gizi juga melibatkan aspek psikologis dan sosial dalam membantu seseorang untuk mencapai pola makan yang sehat.”
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami mitos dan fakta seputar konseling gizi agar kita bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari layanan ini. Konseling gizi dapat membantu kita untuk mencapai pola makan yang sehat dan seimbang, serta menjaga kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli gizi jika membutuhkannya.